Ketika berbicara tentang penghasil oksigen di bumi, banyak orang langsung
membayangkan pohon-pohon di hutan hijau yang menjulang tinggi. Memang benar
bahwa tumbuhan darat, seperti pohon dan tanaman hijau, memainkan peran penting
dalam menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Namun, fakta menarik
yang jarang diketahui adalah bahwa organisme mikroskopis di lautan, yang
dikenal sebagai fitoplankton, sebenarnya merupakan penghasil oksigen terbesar
di bumi.
Apa Itu Fitoplankton?
Fitoplankton adalah kumpulan organisme mikroskopis yang hidup di lapisan
permukaan lautan dan perairan tawar. Mereka adalah organisme fotosintetik,
artinya mereka menghasilkan energi dan oksigen dengan menyerap sinar matahari
dan mengubah karbon dioksida serta air menjadi glukosa dan oksigen melalui
fotosintesis. Fitoplankton terdiri dari berbagai kelompok seperti diatom,
dinoflagellata, dan cyanobacteria (alga biru-hijau), masing-masing memiliki
peran penting dalam ekosistem laut.
Produksi Oksigen oleh Fitoplankton
Para ilmuwan memperkirakan bahwa fitoplankton bertanggung jawab
menghasilkan sekitar 50% hingga 85% oksigen yang tersedia di atmosfer bumi.
Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan kontribusi hutan dan tumbuhan
darat yang hanya sekitar 20% dari total oksigen global. Hal ini karena luas
lautan yang sangat besar, yang menutupi sekitar 70% permukaan bumi, menyediakan
habitat yang ideal bagi fitoplankton untuk berkembang biak dalam jumlah yang
sangat besar.
Proses fotosintesis yang dilakukan fitoplankton tidak hanya menghasilkan
oksigen, tetapi juga menyerap karbon dioksida, membantu mengurangi konsentrasi
gas rumah kaca yang menjadi penyebab perubahan iklim. Dengan demikian,
fitoplankton memiliki peran ganda sebagai penghasil oksigen sekaligus
pengendali iklim.
Peran Ekologis Fitoplankton
Selain sebagai penghasil oksigen utama, fitoplankton juga merupakan
produsen dasar dalam rantai makanan laut. Mereka menjadi sumber makanan utama
bagi zooplankton, yang kemudian dimakan oleh ikan kecil, ikan besar, dan
berbagai hewan laut lainnya. Tanpa fitoplankton, ekosistem laut akan runtuh
karena kehilangan sumber energi paling awal dalam rantai makanan.
Fitoplankton juga berperan dalam menjaga keseimbangan kimia air laut dan
bumi secara keseluruhan. Melalui proses pengikatan karbon dioksida (carbon
sequestration), fitoplankton membantu menyimpan karbon dalam laut, yang
kemudian bisa mengendap menjadi sedimen di dasar laut atau terperangkap dalam
biomassa laut.
Ancaman dan Pentingnya Pelestarian Fitoplankton
Sayangnya, fitoplankton menghadapi ancaman besar akibat perubahan iklim,
polusi laut, dan kerusakan ekosistem laut. Peningkatan suhu air laut,
pengasaman laut, serta pencemaran dari limbah industri dan plastik dapat
menyebabkan penurunan populasi fitoplankton. Hal ini akan berdampak negatif
tidak hanya pada produksi oksigen global, tetapi juga pada keseimbangan
ekosistem laut dan kehidupan manusia yang bergantung pada laut.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kelestarian laut dan
menurunkan dampak negatif aktivitas manusia terhadap ekosistem laut.
Langkah-langkah konservasi, pengelolaan limbah, serta pengurangan emisi karbon
menjadi kunci utama dalam mendukung keberlangsungan hidup fitoplankton dan
kelangsungan oksigen di bumi.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, fitoplankton adalah penghasil oksigen terbesar di bumi,
menghasilkan sekitar 50-85% dari total oksigen yang ada di atmosfer. Organisme
mikroskopis ini hidup di permukaan lautan dan memainkan peran penting dalam
siklus karbon, rantai makanan laut, dan pengaturan iklim global. Melindungi dan
melestarikan fitoplankton serta ekosistem laut adalah salah satu upaya krusial
untuk menjaga keseimbangan hidup di bumi dan memastikan ketersediaan oksigen
yang cukup untuk generasi masa depan.
0 Komentar