Racun Tetrodotoxin pada Ikan Buntal: Apa yang Harus Anda Ketahui Sebelum Makan?

 Fakta Dasar

Ikan buntal (atau dikenal sebagai pufferfish/fugu di Jepang) memang dapat dikonsumsi, namun dengan syarat dan prosedur yang sangat ketat. Hal ini disebabkan karena ikan buntal mengandung racun mematikan bernama tetrodotoxin. Racun ini terdapat terutama di organ hati, ovarium/testis, kulit, dan usus ikan buntal, dan diketahui 1.000 hingga 1.200 kali lebih mematikan daripada sianida. Jika termakan secara salah atau tidak hati-hati, racun tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian, dan hingga saat ini belum ditemukan penawarnya.

Konsumsi yang Aman

  • Di Jepang, ikan buntal dijadikan hidangan mewah seperti sashimi, sushi, atau sup, tetapi hanya boleh diolah dan disajikan oleh koki bersertifikat yang telah melalui pelatihan khusus. Proses pembersihan organ-organ yang mengandung racun dilakukan dengan teknik khusus agar tidak mencemari bagian daging yang hendak dikonsumsi. Konsumsi di luar tempat atau oleh orang yang tidak terlatih sangat tidak disarankan karena risiko kematian sangat tinggi.
  • Bagian yang Aman & Berbahaya
    • Bagian yang boleh dimakan adalah dagingnya dengan catatan sudah dibersihkan secara profesional.
    • Hati, telur, dan kulit ikan buntal harus dihindari total karena kandungan racunnya yang sangat tinggi.
    • Racun ikan buntal tidak dapat hilang hanya dengan memasak atau membekukan. Oleh sebab itu, pengolahan tepat sangat penting.

Gejala Keracunan

Keracunan akibat ikan buntal bisa muncul cepat, biasanya dalam 10–45 menit atau maksimal 4 jam setelah konsumsi. Gejalanya meliputi:

  • Mati rasa dan kesemutan di sekitar mulut
  • Pusing dan gangguan keseimbangan
  • Mual dan muntah
  • Produksi air liur berlebihan
  • Kelumpuhan otot tubuh dan saluran pernapasan
  • Diare dan muntah

Kasus Fatal

Beberapa kejadian tragis dilaporkan di Indonesia—seperti kasus ibu dan dua anaknya yang meninggal setelah mengonsumsi telur ikan buntal—menjadi bukti nyata betapa berbahayanya apabila ikan buntal diolah atau dimakan sembarangan.

Rangkuman:

  • Ikan buntal bisa dikonsumsi setelah melalui proses pembersihan dan pengolahan secara profesional oleh koki bersertifikat, utamanya di Jepang.
  • Masyarakat awam sangat tidak disarankan untuk mengolah sendiri ikan buntal di rumah, karena risiko racunnya tinggi dan dapat menyebabkan kematian jika salah penanganan.
  • Jika tetap ingin mencicipi, pastikan ikan buntal didapatkan dari sumber terpercaya dan diolah oleh ahli.

Kesimpulan:

Ikan buntal memang dapat menjadi makanan lezat oleh tangan koki profesional yang telah bersertifikat dan terlatih. Namun, ikan ini sangat berbahaya jika dikonsumsi sembarangan. Di Indonesia umumnya tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh masyarakat awam.

 

0 Komentar