Baterai lithium ion (Li-ion) adalah jenis baterai isi ulang yang
menggunakan ion litium sebagai bagian utama dalam proses penyimpanan dan
pelepasan energi listrik. Ion
litium bergerak secara reversibel antara elektroda negatif (anoda) dan
elektroda positif (katoda) selama siklus pengisian dan pengosongan baterai.
Baterai ini populer digunakan di berbagai perangkat elektronik portabel
seperti ponsel, laptop, kamera digital, dan juga diaplikasikan pada kendaraan
listrik maupun sistem penyimpanan energi terbarukan. Hal ini karena baterai
lithium ion memiliki kepadatan energi yang tinggi, berat yang ringan, tidak
mengalami efek memori, dan tingkat self-discharge yang rendah, serta kemampuan
bertahan dalam banyak siklus pengisian ulang (sekitar 400-1200 siklus).
Komponen utama baterai lithium ion meliputi anoda yang biasanya terbuat
dari grafit, katoda yang terdiri dari senyawa logam oksida berbasis litium
(seperti litium kobalt oksida, litium besi fosfat, atau campuran
nikel-mangan-kobalt), elektrolit yang berupa garam litium dalam pelarut
organik, dan separator sebagai pemisah antar elektroda.
Prinsip kerjanya bersifat interkalasi litium, yakni ion litium bergerak
dari katoda ke anoda saat pengisian daya dan kembali ke katoda saat baterai
digunakan untuk melepaskan energi. Elektron mengikuti sirkuit eksternal untuk
memberikan daya pada perangkat yang terhubung.
Kelebihan utama baterai lithium ion dibanding baterai jenis lain adalah:
- Kepadatan
energi tinggi, sehingga baterai bisa kecil dan ringan dengan kapasitas
listrik yang besar.
- Umur pakai
panjang dengan siklus pengisian ulang banyak.
- Tidak
memiliki efek memori, sehingga tidak diperlukan pengosongan penuh sebelum
diisi ulang.
- Self-discharge
rendah, kehilangan daya sekitar 5% per bulan.
- Pengisian
cepat dan efisiensi tinggi.
- Ramai
lingkungan lebih baik dibanding baterai yang mengandung logam berat
beracun.
Baterai lithium ion juga menghadapi tantangan keamanan, terutama risiko
panas berlebih yang bisa menyebabkan pelarian termal dan kebakaran jika terjadi
kerusakan atau kesalahan penggunaan. Oleh karena itu, teknologi dan desain
baterai terus dikembangkan untuk meningkatkan keamanan dan daya tahan.
Secara historis, baterai lithium ion dikembangkan sejak 1980-an oleh
Profesor John Goodenough dan dikomersialisasikan Sony pada awal 1990-an,
menjadikan baterai ini lompatan besar dalam teknologi penyimpanan energi
modern.
Baterai lithium ion sekarang menjadi tulang punggung energi di banyak
teknologi mulai dari alat elektronik sehari-hari hingga kendaraan listrik dan
sistem penyimpanan energi terbarukan, memenuhi kebutuhan efisiensi, mobilitas,
dan keberlanjutan energi masa kini.
Ringkasnya, baterai lithium ion adalah teknologi baterai isi ulang
modern dengan kepadatan energi tinggi, berat ringan, dan kemampuan siklus
panjang—menjadikannya pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan energi portabel
dan elektrifikasi masa depan.
0 Komentar