Jangan Sering Menahan BAB! Ini Akibat Berbahaya bagi Kesehatan

Menahan buang air besar (BAB) adalah kebiasaan yang berisiko memicu berbagai gangguan kesehatan, terutama jika dilakukan secara berulang atau dalam jangka waktu lama. Berikut ini adalah penjelasan tentang akibat menahan BAB berdasarkan sumber medis terpercaya:

1. Sembelit (Konstipasi)

Kebiasaan menahan BAB menyebabkan feses tertahan lebih lama di dalam usus besar. Selama proses ini, usus besar akan menyerap semakin banyak air dari feses, sehingga feses menjadi kering, keras, dan sulit dikeluarkan. Akibatnya, Anda bisa mengalami sembelit, yang ditandai dengan susah BAB, sakit perut, dan perut kembung.

2. Wasir (Ambeien)

Sembelit akibat menahan BAB sering kali membuat seseorang perlu mengejan lebih keras saat akhirnya melakukan BAB. Tekanan berlebih saat mengejan dapat menyebabkan pembuluh darah di sekitar anus dan rektum membengkak, sehingga memicu atau memperparah ambeien (wasir), yang biasanya disertai dengan nyeri dan BAB berdarah.

3. Fisura Ani

Feses yang makin keras karena menahan BAB mampu melukai jaringan di sekitar anus, yang berisiko menimbulkan robekan kecil atau luka di kulit dan mukosa anus (fisura ani). Gejalanya meliputi nyeri hebat dan keluarnya darah ketika BAB.

4. Inkontinensia Tinja

Menahan buang air besar dapat menyebabkan otot-otot rektum meregang dan melemah, sehingga kehilangan kontrol dalam menahan tinja. Akibatnya, tinja bisa keluar secara tiba-tiba tanpa disadari, sebuah kondisi yang disebut inkontinensia tinja.

5. Gangguan pada Usus

Penumpukan feses dalam usus akibat menahan BAB terlalu lama juga bisa menyebabkan gangguan lebih lanjut, seperti obstruksi usus (penyumbatan) atau bahkan impaksi feses, yaitu kondisi di mana feses menjadi sangat keras hingga menyumbat usus besar atau rektum.

6. Infeksi dan Peradangan

Terlalu lama menahan BAB dapat menyebabkan luka atau robekan pada usus atau rektum, yang memungkinkan bakteri berkembang biak secara berlebihan dan menyebabkan peradangan, infeksi, bahkan penumpukan nanah di dalam usus.

7. Risiko Radang Usus Buntu

Penumpukan feses juga berpotensi menyumbat usus buntu. Jika ini terjadi, bisa terjadi radang, pembengkakan, hingga pecahnya usus buntu, yang merupakan kondisi darurat medis.

8. Peningkatan Risiko Kanker Usus Besar

Penelitian menunjukkan bahwa penumpukan feses yang mengandung zat karsinogenik dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker kolorektal (usus besar dan rektum). Hal ini terjadi akibat peradangan kronis dan paparan zat berbahaya.

9. Dampak Jangka Pendek

Dalam hitungan jam setelah menahan BAB, Anda bisa mengalami tekanan dan rasa tidak nyaman pada perut, kembung, hingga kram panggul. Kondisi ini bisa membaik setelah melakukan BAB, tapi jika menahan terus-menerus, risiko di atas semakin meningkat.

Kesimpulan

Menahan BAB sebaiknya dihindari. Jika terpaksa, lakukan hanya dalam situasi mendesak, dan tidak berulang-ulang. Menjadikan kebiasaan ini dapat mengganggu sistem pencernaan dan meningkatkan risiko penyakit serius. Terapkan pola hidup sehat, konsumsi makanan berserat, cukup minum air, dan jika ada masalah BAB, segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

 

0 Komentar