Miris! Tak Mampu Bayar, 11 Siswa TK Dipisahkan & Pakai Baju Beda Saat Wisuda, Kisahnya Viral!


Sebuah video yang memperlihatkan dugaan tindakan diskriminasi terhadap sejumlah siswa Taman Kanak-kanak (TK) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, viral di media sosial dan memicu kemarahan publik. Dalam video tersebut, sebanyak 11 orang siswa TK terlihat dikucilkan dalam acara perpisahan sekolah mereka sendiri.

Peristiwa memilukan ini terjadi dalam acara penamatan atau wisuda siswa TK Islam Terpadu Al-Insan, Makassar, yang digelar di sebuah hotel pada hari Sabtu lalu.

Duduk Terpisah dan Seragam Berbeda

Berdasarkan video yang beredar luas, ke-11 siswa tersebut tampak duduk di barisan kursi yang terpisah dari teman-teman mereka yang lain. Tidak hanya itu, mereka juga mengenakan seragam yang berbeda. Sementara siswa lainnya mengenakan pakaian wisuda lengkap dengan toga, ke-11 anak ini hanya memakai seragam sekolah biasa berwarna hijau.

Tindakan pembedaan ini diduga kuat terjadi karena orang tua dari ke-11 siswa tersebut tidak mampu atau tidak membayar biaya untuk mengikuti acara perpisahan yang diselenggarakan di hotel.

Salah satu orang tua siswa, yang juga merekam video tersebut, mengungkapkan kekecewaan dan kesedihannya. Ia mempertanyakan kebijakan pihak sekolah yang tega membedakan perlakuan terhadap anak-anak yang masih sangat kecil hanya karena masalah biaya.

"Kami tidak permasalahkan soal lokasinya, mau di sekolah atau di mana pun. Tapi kenapa anak-anak kami dibedakan? Mereka sampai menangis, tidak mau ke sekolah lagi karena malu," ujar salah seorang ibu dalam rekaman video tersebut.

Para orang tua merasa hancur melihat anak-anak mereka diperlakukan tidak adil di hari yang seharusnya menjadi momen bahagia. Mereka ditempatkan di meja terpisah di bagian belakang, seolah-olah bukan bagian dari acara tersebut.

"Apa Salah Anak Kami?"

Jeritan hati para orang tua terdengar jelas dalam video tersebut. Mereka merasa anak-anaknya menjadi korban dari kebijakan sekolah yang tidak bijaksana.

"Apa salah anak-anak kami? Kenapa mereka yang harus menanggung ini? Kalau memang kami tidak bayar, harusnya tidak usah diundang sama sekali daripada diperlakukan seperti ini," ungkap orang tua siswa lainnya dengan nada pilu.

Para orang tua mengaku bahwa mereka tetap diundang untuk hadir meskipun tidak membayar. Mereka mengira akan ada kebijakan dari pihak sekolah, namun yang terjadi justru perlakuan diskriminatif yang menyakiti psikis anak-anak mereka.

Tanggapan Pihak Terkait

Menanggapi viralnya video ini, pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar telah turun tangan. Kepala Disdik Makassar, Muhyiddin, menyatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil pihak yayasan dan kepala sekolah TK tersebut untuk dimintai klarifikasi.

Muhyiddin menegaskan bahwa tindakan membeda-bedakan siswa berdasarkan status ekonomi tidak dapat dibenarkan dalam dunia pendidikan. Ia berjanji akan menindaklanjuti kasus ini dengan serius.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan dan memicu perdebatan luas tentang esensi acara perpisahan sekolah, yang seharusnya menjadi ajang kebersamaan yang membahagiakan bagi semua siswa tanpa terkecuali.

(Sumber: Tribunjatim.com)

0 Komentar