Kisah Tragis 3 WNI Nekat Berhaji Lewat Gurun, Satu Orang Meninggal Dunia

Di tengah khusyuknya persiapan ibadah haji musim 2025, sebuah kabar duka datang dari Arab Saudi. Niat suci tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) untuk menunaikan rukun Islam kelima harus berakhir tragis setelah mereka nekat mencoba masuk ke Kota Mekkah secara ilegal dengan berjalan kaki melintasi gurun pasir.

Akibat perjalanan nekat tersebut, satu orang di antaranya meninggal dunia karena kelelahan dan dehidrasi. Peristiwa ini menjadi pengingat keras akan bahaya menempuh jalur tidak resmi untuk berhaji.

Kronologi Perjalanan Berisiko Tinggi

Kisah pilu ini dikonfirmasi oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah. Menurut keterangan resmi, ketiga WNI tersebut tidak memiliki visa haji yang merupakan syarat wajib untuk menjalankan ibadah haji.

Perjalanan berbahaya mereka dimulai dari Kota Riyadh. Untuk menghindari pemeriksaan ketat oleh aparat keamanan Arab Saudi di berbagai pos pemeriksaan (check point), mereka memutuskan untuk mengambil rute alternatif yang tidak lazim, yaitu dengan berjalan kaki dan menerobos gurun pasir untuk bisa sampai ke Mekkah.

Kehabisan Tenaga di Tengah Gurun

Perjalanan di bawah terik matahari gurun yang menyengat dan suhu ekstrem terbukti sangat menguras tenaga. Setelah menempuh perjalanan yang berat, salah seorang dari mereka yang berinisial H (50) akhirnya tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan. Ia pingsan akibat kelelahan dan dehidrasi parah.

Meskipun kedua rekannya berusaha menolong, nyawa H tidak dapat diselamatkan. Ia menghembuskan napas terakhirnya di tengah gurun, jauh dari fasilitas medis dan pertolongan.

Nasib Dua Korban Selamat

Dua rekan almarhum yang selamat, setelah menghadapi situasi yang sangat sulit, akhirnya berhasil ditemukan oleh pihak keamanan Arab Saudi. Saat ini, keduanya berada dalam penanganan pihak berwenang setempat. KJRI Jeddah telah turun tangan dan kini tengah memberikan pendampingan serta bantuan yang diperlukan kepada kedua WNI tersebut.

Imbauan Keras dari Pemerintah

Menanggapi peristiwa ini, Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron B. Ambary, kembali mengingatkan dengan tegas kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak tergiur dengan tawaran berhaji menggunakan visa non-haji atau melalui jalur ilegal.

"Kami mengimbau dengan sangat agar masyarakat tidak tergiur dengan tawaran haji murah tanpa visa resmi. Risikonya sangat besar, mulai dari deportasi hingga membahayakan nyawa seperti kasus ini," ujar Yusron dalam keterangannya.

Ia menegaskan bahwa pemerintah Arab Saudi saat ini tengah memperketat pengawasan dan akan menindak tegas siapa pun yang mencoba masuk ke kota-kota perhajian tanpa izin resmi.

Kisah ini menjadi pelajaran yang sangat mahal. Ibadah haji adalah panggilan suci yang harus ditempuh dengan cara yang benar dan aman sesuai aturan yang berlaku, bukan dengan mempertaruhkan nyawa.

(Sumber: Katadata.co.id)

0 Komentar