Jakarta - Raksasa media sosial dan e-commerce, TikTok, dikabarkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya di Indonesia. Langkah ini merupakan gelombang efisiensi terbaru yang dilakukan perusahaan setelah resmi bergabung dengan Tokopedia.
Pemangkasan ini disebut sebagai upaya perusahaan untuk mengurangi biaya operasional pasca-akuisisi 75% saham Tokopedia pada tahun lalu. Restrukturisasi ini menyasar berbagai tim di dalam entitas gabungan TikTok Shop dan Tokopedia.
Menurut laporan yang beredar, jumlah karyawan yang terdampak mencapai ratusan orang. Dengan adanya pemangkasan ini, total karyawan di unit e-commerce ByteDance di Indonesia kini diperkirakan tersisa sekitar 2.500 orang. Sebagai perbandingan, saat awal penggabungan, total karyawan kedua perusahaan disebut mencapai 5.000 orang.
Bahkan, sumber internal menyebutkan bahwa ini bukan gelombang terakhir. Kabarnya, perusahaan berencana untuk melakukan PHK lanjutan pada bulan Juli mendatang.
Langkah efisiensi ini diambil di tengah ketatnya persaingan di industri e-commerce Indonesia, di mana TikTok Shop dan Tokopedia harus berhadapan dengan pemain besar lainnya seperti Shopee dan Lazada.
Menanggapi kabar ini, pihak TikTok memberikan pernyataan resmi yang menekankan komitmen mereka terhadap pasar Indonesia.
"Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan," jelas juru bicara TikTok, seperti dirangkum dari berbagai sumber media.
Akuisisi Tokopedia oleh TikTok merupakan langkah strategis untuk mematuhi regulasi pemerintah Indonesia yang melarang media sosial untuk sekaligus berperan sebagai platform e-commerce. Penggabungan ini memungkinkan TikTok untuk kembali menjalankan bisnis perdagangannya di tanah air di bawah entitas baru.
(Sumber: Kompas.com)
0 Komentar