Setelah bertahun-tahun menjadi platform bebas iklan, era baru WhatsApp akhirnya dimulai. Meta, perusahaan induk WhatsApp, secara resmi mulai menyisipkan iklan ke dalam aplikasi pesan instan terpopuler di dunia tersebut. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi monetisasi jangka panjang perusahaan.
Langkah ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pengguna: Di mana iklan tersebut akan muncul? Apakah akan mengganggu percakapan pribadi? Dan bagaimana tampilannya? Berdasarkan pengumuman resmi dan laporan dari berbagai sumber teknologi, berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Lokasi Penempatan Iklan
Kekhawatiran terbesar pengguna adalah munculnya iklan di tengah-tengah daftar percakapan pribadi atau bahkan di dalam ruang obrolan. Namun, pihak WhatsApp telah menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.
Kepala WhatsApp, Will Cathcart, telah berulang kali menyatakan bahwa privasi pengguna adalah prioritas, dan isi percakapan yang terenkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encrypted) tidak akan pernah digunakan untuk menargetkan iklan.
Lantas, di mana iklan tersebut muncul? Untuk saat ini, iklan akan ditempatkan di dua area utama:
- Status WhatsApp: Iklan akan muncul di antara pembaruan Status dari kontak Anda, mirip dengan yang sudah diterapkan pada Instagram Stories atau Facebook Stories. Iklan akan tampil sebagai sebuah kartu atau slide tersendiri saat pengguna menggulir pembaruan Status.
- Saluran (Channels): Fitur Saluran atau Channels yang relatif baru juga akan menjadi tempat penayangan iklan. Iklan dapat muncul di dalam daftar direktori Saluran atau mungkin di bagian bawah konten sebuah Saluran.
Tampilan Iklan di WhatsApp
Tampilan iklan dirancang agar tidak terlalu intrusif dan menyatu dengan antarmuka aplikasi. Pada tab Status, iklan akan terlihat seperti sebuah postingan Status biasa, namun dengan label "Bersponsor" atau "Sponsored" yang jelas untuk membedakannya dari pembaruan kontak.
Iklan ini akan tampil dalam format layar penuh (full-screen) secara vertikal dan bisa berupa gambar statis maupun video pendek. Pengguna akan memiliki opsi untuk berinteraksi dengan iklan tersebut, misalnya dengan menggeser ke atas ("swipe up") untuk mengunjungi situs web pengiklan, atau melewatinya begitu saja.
Tujuan Monetisasi
Keputusan untuk menyisipkan iklan ini didasari oleh kebutuhan Meta untuk menghasilkan pendapatan dari WhatsApp, yang memiliki lebih dari dua miliar pengguna aktif di seluruh dunia. Selama ini, WhatsApp hanya mengandalkan layanan WhatsApp Business API sebagai sumber pendapatan utama.
Dengan adanya iklan, Meta berharap dapat membuka aliran pendapatan baru yang signifikan, terutama dari para pebisnis yang ingin menjangkau audiens luas di platform WhatsApp.
Meskipun banyak pengguna yang mungkin merasa kurang nyaman dengan kehadiran iklan, Meta menjamin bahwa pengalaman inti berkomunikasi di WhatsApp yaitu percakapan pribadi dan grup akan tetap bebas dari iklan dan terjaga privasinya. Kehadiran iklan ini adalah sebuah kompromi agar layanan WhatsApp dapat terus beroperasi dan berkembang tanpa membebankan biaya langganan kepada penggunanya.
0 Komentar