Mengapa Honor of Kings (HoK) Tidak Sebagus Mobile Legends (MLBB) di Indonesia

Honor of Kings (HoK) memang sangat populer di Asia, khususnya di China, namun di Indonesia, game ini belum mampu menandingi popularitas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB). Ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa HoK kalah bersaing dengan MLBB di pasar Indonesia, meskipun keduanya memiliki kualitas yang sangat baik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa HoK belum bisa sepopuler MLBB di Indonesia.

1. Waktu Perilisan yang Lebih Dulu

Mobile Legends pertama kali hadir di Indonesia pada akhir 2016, lebih awal dibandingkan dengan Honor of Kings yang baru dirilis di Indonesia beberapa tahun kemudian. Dengan waktu yang lebih panjang untuk berkembang, MLBB berhasil membangun basis pemain yang lebih besar dan loyal. Sejak awal, MLBB sudah menancapkan pengaruh yang kuat di kalangan gamer Indonesia, sementara HoK baru berusaha menyesuaikan diri dengan pasar yang sudah sangat dikuasai oleh MLBB.

2. Komunitas Esports yang Lebih Solid

Salah satu faktor utama kesuksesan MLBB di Indonesia adalah ekosistem esports yang sangat matang. Turnamen seperti MPL Indonesia telah menciptakan komunitas yang solid dan terus berkembang. Kompetisi ini tidak hanya melibatkan pemain profesional, tetapi juga menarik perhatian para penggemar esports, yang menjadi bagian penting dari ekosistem. Di sisi lain, meski HoK juga memiliki kompetisi esports, tetapi tidak sekuat dan sebesar MPL di Indonesia.

3. Gameplay yang Familiar

Mobile Legends menawarkan gameplay yang lebih familiar bagi pemain Indonesia, dengan mekanisme permainan yang sederhana dan cepat dipahami. Banyak pemain Indonesia yang sudah nyaman dengan gaya permainan MLBB yang langsung menantang dan menyenangkan. Sebaliknya, HoK memiliki beberapa perbedaan dalam gaya permainan dan elemen desain yang mungkin dirasa asing oleh banyak pemain di Indonesia, membuat mereka enggan untuk beralih.

4. Kurangnya Dukungan Promosi dan Influencer

Sementara MLBB didukung oleh berbagai influencer dan streamers yang sangat besar di Indonesia, Honor of Kings masih kesulitan untuk menembus pasar dengan cara yang sama. Promosi HoK yang kurang gencar dan kurangnya endorsement dari figur terkenal membuat game ini tidak bisa menarik perhatian sebanyak MLBB. Di Indonesia, influencer memainkan peran penting dalam memperkenalkan game, dan MLBB sudah terlebih dahulu memanfaatkan potensi tersebut dengan baik.

5. Kompetisi Liga yang Kurang Diminati

Meskipun HoK memiliki turnamen dan liga, tingkat antusiasme terhadap kompetisi tersebut masih jauh di bawah MLBB. Turnamen seperti MPL sudah sangat dinanti-nantikan oleh pemain dan penggemar, dengan dukungan sponsor dan penonton yang besar. Sebaliknya, kompetisi HoK belum mampu menciptakan atmosfer serupa, yang menjadikan game ini kurang diminati oleh pemain kompetitif di Indonesia.

Dengan berbagai faktor tersebut, bisa dibilang bahwa MLBB telah menciptakan dominasi yang sangat kuat di Indonesia, sementara HoK masih harus berjuang lebih keras untuk merebut perhatian dan membangun komunitasnya di pasar ini.

Sumber:

  • IDNTimes
  • Sakata.id

0 Komentar